Membetulkan dan Mengefektifkan Kalimat
·         Untuk dapat membetulkan sesuatu, harus mengetahui dengan tepat letak kesalahan terlebih dahulu.
·         Perlu dibedakan antara kalimat yang salah dan kalimat yang kurang efektif.
·         Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat ditangkap dan mudah dipahami oleh pembaca, menghayati masing-masing tuturan ini.
·         Kesalahan kalimat dapat dibedakan dari dua segi yaitu kesalahan internal dan kesalahan eksternal.
·         Kesalahan internal adalah kesalahan kalimat yang diukur dari unsur-unsur dalam kalimat.
·         Kesalahan eksternal adalah kesalahan kalimat yang diukur dari unsur luar kalimat yang bersangkutan. Contoh: Kepada semua informan mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.
·         Kelogisan kalimat akan tampak pada kejelasan fungsional antarusur kalimat yaitu unsure pokok (subjek), sebutan (predikat), objek, pelengkap, dan keterangan. Contoh: Dalam sayuran daun hijau sudah terdapat pengadaan gizi yang lengkap, pencernaan menjadi lancer, kesehatan, dan kesejahteraan terjamin.
·         Kesalahan kalimat secara eksternal diukur dari cocok tidaknya sebuah kalimat-kalimat.
·         Dalam menyusun sebuah kalimat seringkali dengan kata depan atau preposisi, lalu verbanya menggunakan bentuk aktif atau berawalan men-naik dengan atau tanpa akhiran kan. Contoh: Bagi yang merasa kehilangan buku tersebut harap mengambilnya di kantor. Kalimat ini akan benar jika menghilangkan kata depan pada masing-masing kalimat atau mengubah verba pada kalimat misalnya dari aktif menjadi pasif.
·         Kesalahan kata depan pada awal kalimat yang biasanya diduduki subjek, sering juga ditemui pada objek. Contoh: Hari ini kita tidak akan membicarakan lagi mengenai soal harga tetapi soal ada tidaknya barang itu. Kalimat ini akan benar jika menghilangkan kata depan.
·         Kesalahan pemakaian kata depan lain dapat ditemui pada konstruksi frasa: termilik+pemilik. Adanya kecenderungan mengeksplisitkan hubungan antara termilik dengan pemilik dengan memakai kata depan dari atau daripada. Contoh: Kebersihan lingkungan adalah kebutuhan dari warga.
·         Dalam kalimat dasar, verba dapat dibedakan menjadi verba yang menuntut hadirnya satu pelaku dan verba yang menuntut hadirnya lebih dari satu pelaku. Dalam pembentukan kalimat, kesalahan yang mungkin terjadi ialah yang penggunaan verba dua pelaku, namun salah satu pelakunya tidak tercantumkan. Contoh: Dalam perkelahian itu dia berpukul-pukulan dengan gencarnya.
·         Menurut kaidah, konstruksi pasif berpronomina berpola aspek+pronomina+verba dasar.
·         Kesalahan yang sering terjadi ialah penempatan aspek di antara pronominal dengan verba atau dalam pola: pronominal+aspek+verba dasar. Contoh: saya sudah katakana bahwa…
·         Dalam menyusun kalimat sering dipakai kata sarana dapat berupa kata depan dan kata penghubung.
·         Kesalahan pemakaian kata depan umumnya terjadi pada pemakaian kata depan di, pada, dan dalam. Ketiga kata depan ini sering dikacaukan. Contoh: Disaat istirahat penyuluh mendatangi para petani.
·         Adapun kesalahan pemakaian kata penghubung umumnya terjadi karena ketidaksesuaian antara pemakaian kata penghubung dan makna hubungan antarklausanya. Contoh: rapat hari ini ditunda berhubung peserta tidak memenuhi kuoram.
·          Setiap tuturan terdiri atas beberapa bagian atau satuan gramatikal. Contoh: Setamat dari SMA, Wati bercita-cita melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi. Fakultas Ekonomi didirikan pada tahun 1972. Dosen, asisten, dan karyawan mempunyai dedikasi yang cukup tinggi.

·         Ekonomis dalam berbahasa berarti penghematan kata dalam tuturan.