Ucapan dan Ejaan
1). Penulisan Huruf
a. Penulisan Huruf Kapital
1. Mengawali kalimat yang baru
Contoh: 1. Ayah membaca koran setiap hari.
2. Ibu mempunyai bajau baru.
2. Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh: 1. Kata Ayah, “Saya harus kuliah dengan baik.”
2. ”Dia akan ikut,”
ucapnya.
3. Huruf awal pada nama diri.
Contoh: 1. Nama saya adalah Tamara Bonar Siorus.
2. Saya mempunyai kakak yang
bernama Adiatma Sitorus.
4. Huruf pertama dalam kata
dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk
kata ganti untuk Tuhan.
Contoh: 1. Hanya Engkaulah yang paling mengasihi hambaMu.
2. Yang Maha Esa.
5. Huruf pertama nama
gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh: 1. Sri Sultan Hamengkubowono X.
2. Ir.Soekarno.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama
orang.
Contoh: 1. Mereka keturunan sultan.
2. Selamat, kamu sudah mendapat gelar doctor.
6. Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang
atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi atau nama tempat.
Contoh: 1. Presiden Indonesia.
2. Kepala Yayasan SMA Bina Dharma.
7. Huruf kapital tidak dipakai
sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan.
Contoh: 1. Saya membeli bika ambon.
2. Tegangan yang keluar hingga 100 volt.
8. Huruf kapital tidak dipakai
pada nama diri apabila diapit dengan awalan dan akhiran
Contoh : 1. Ucapan kejawa-jawan.
2. pengserikatan.
b. Huruf Tebal dan huruf
Miring
1. Huruf tebal digunakan pada
judul buku, nama majalah
Contoh: 1. Soccer
2. Bahasa Indonesia
2. Huruf tebal digunakan pada
judul naskah yang belum diterbitkan sebagai buku seperti naskah skripsi, tesis
cukup ditulis dalam tanda petik (“___”)
Contoh: 1. “Pengaruh Kualitas Pemain Sepakbola Indonesia”
2. “Menganalisa Motivasi Pemain Indonesia”
Jika dicetak maka judul diatas harus ditulis
dengan garis miring.
Contoh: 1. “Pengaruh Kualitas Pemain Sepakbola Indonesia”
2. “Menganalisa Motivasi Pemain Indonesia"
3. Judul karangan yang dimuat
dalam majalah atau dalam buku kumpulan karangan, atau judul satu bab dari suatu
buku yang harus ditulis dengan huruf miring, kalau diketik atau ditulis tangan
diantara tanda petik.
Contoh: 1. "Huku Newton"
2. "Gaya Gravitasi"
4. Huruf miring juga
dipergunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan kata.
Contoh: 1. Huruf belakang kata belajar adalah r.
2. Dia penipu bukan ditipu.
5. Huruf miring digunakan
untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing yang belum disesuaikan
ejaannya.
Contoh: 1. Newton adalah penemu hukum newton.
2. Oryzasativa adalah nama latin dari tanaman padi.
c. Penulisan Partikel dan
Awalan
1. Ada kata yang harus ditulis
serangkai
Contoh: 1. Sepakbola
2. Handphone
2. Kata antara ditulis
terpisah tapi kata antar tidak
Contoh: 1. Antarwilayah
2. Antarsekolah
d. Penulisan Bilangan
1. Bilangan yang menunjukan
satu sampai sembilan ditulis dengan huruf.
Contoh: 1. Dua ribu rupiah.
2. Dua juta rupiah.
2. Bilangan dengan ukuran dan
timbangan digunakan juga tanda titik dan koma
Contoh: 1. 2.000.000
2. 2.000.000,00 (untuk menyatakan
rupiah)
e. Tanda Baca
1. Tanda Titik
a. Tanda titik digunakan untuk
mengakhiri suatu kalimat.
Contoh: 1. ibu pergi ke pasar.
2. Aku mencintaimu.
b. Tanda titik juga digunakan
pada suatu gelar yang diletakan dibelakang nama tetap menggunakan tanda titik
dibelakang tanda koma.
Contoh : 1. Prof. Tamara Sitorus, S.E.
M.M
2. Drs. Bonar Sitorus M.M
c. Tanda titik juga digunakan
dalam Daftar pustaka
Contoh: 1. Peranginangin, Sutojo (2000). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Papua: Penerbit Andi Offset. •
Soekirno, Harimurti (1999). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows
Server 1998. Jakarta: Elex Media Komputindo
2. Supono, B.R., Sarasih, J.A,Ø &
Handriani, W.B.T. (2002). Memasuki Dunia E- Learning, Bandung: Penerbit
Informatika.
2. Tanda Koma (,)
a. Tanda koma dipakai di
antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.
Contoh: 1. Tamara membeli motor, mobil, dan pesawat.
2. Dia terlihat baik, cantik, dan tidak sombong.
b. Tanda koma dipakai untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului oleh kata, seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
Contoh: 1. Ayah suprija bukan ayah ija,
melainkan ayah supri.
2. Saya ingin main, tetapi saya masih mengerjakan tugas.
c. Tanda koma dipakai untuk
memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut
mendahului induk kalimat.
Contoh: 1. Kalau hari ini saya tidak ada tugas, saya akan main.
2. Sesibuk apapun, ia tak akan lupa kepada saya.
d. Tanda koma tidak dipakai
untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut
mengiring induk kalimat.
Contoh: 1. Saya akan main kalau hari ini tidak ada tugas.
2. Hal itu sesuatu yang tidak penting.
e. Tanda koma dipakai
dibelakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal
kalimat. Termasuk didalamnya, oleh karena itu, jadi, lagipula, meskipun
begitu,sehubungan dengan itu, dan akan tetapi.
Contoh: 1. Oleh karena itu, penjajahan diatas dunia harus dihapuskan.
2. Jadi, kamu sekarang harus kuliah.
f. Tanda koma dipakai
dibelakang kata – kata seperti o, ya, wah,aduh dan kasian,atau kata- kata yang
digunaka sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Ma dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.
Contoh: 1. ya, aku mencintaimu.
2. kasian, karna dia diputusin pacarnya.
g. Tanda koma dipakai untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
Contoh: 1. "Saya senang sekali," kata Ayah, "karena sudah wisuda."
h. Tanda koma dipakai diantara
nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat, dan tanggal, nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh: 1. Sdr. Abidin, Jalan Semangka 5, Jakarta Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba
Raya 6, Jakarta.
2. Jawa Barat, 10 November 1945 Berlin, Jerman..
i. Tanda koma dipakai diantara
tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbit.
Contoh: 1. Tojo, Sudiro,S.Pd.,Sudahkah Kita berbiacara bahasa indonesia?
2. Indonesia?, Permata, Puring, 2011
.